Artikel ini adalah rangkuman dari kegiatan Weekend Sharing dengan Fasilitator Andri Muhyidin tentang Brand Awareness.
Sebelum membahas tentang brand awareness, kira-kira apa saja yang terlintas dipikiranmu tentang gambar berikut:

Pada gambar sepatu, pasti anda berpikir tentang merk “Nike, Adidas, Vans, Compas, atau sebagainya” yang pasti terkenal. Begitupun dengan Botol air mineral, pasti yang muncul dipikiran anda pertama kali tidak jauh dari “Aqua”.
Hal tersebut membuktikan bahwa sebagian orang menganggap merek itu diatas nama, ya memang ada juga menganggap nama-nama itu hanya sekedar merk. Masih bingung? terus lanjutkan membaca ya.
Bagi sebagian orang lebih suka menyebut nama barang dengan sebuah merek. Contoh simpelnya adalah untuk mencari informasi di internet, bagi sebagian orang lebih familiar atau suka menyebut “Googling” kan? padahal ada banyak loh mesin pencari seperti bing, yandex, yahoo, dan sebagainya.
Menyebut merek daripada nama benda adalah sebuah tanda bahwa brand awareness yang tinggi. Nah, pertanyaanya bagaimana merek-merek diatas bisa memiliki brand awareness yang tinggi? Berikut penulis akan mencoba untuk menjabarkannya.
Daftar Isi
- Pengertian Brand Awareness
- Pentingnya Brand Awareness
- Kategori Brand Awareness
- Meningkatkan Brand Awareness
- Indikator Brand Awareness
Pengertian Brand Awareness
Rasa familiar atau kemampuan konsumen mengenali suatu nama, logo, tagline, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan brand perusahaan tersebut. Semakin konsumen familiar dengan brand perusahaan anda, maka kemungkinan produk atau jasa anda terjual akan sangat tinggi. Hal ini merupakan salah satu investasi jangka panjang ketika mendirikan perusahaan.
Maka dari itu unsur brand perusahaan juga perlu dipertimbangkan dengan baik. Nama, logo, tagline, dan sebagainya sebisa mungkin dapat merepresentasikan bidang perusahaan.
Pentingnya Brand Awareness
Konsep brand awareness memang cukup abstrak, maka dari itu mengevaluasi brand awareness pada pelanggan adalah hal yang cukup sulit untuk dilakukan. Tapi bukan berarti brand awareness tidak perlu ditingkatkan. Terdapat alasan mengapa brand awareness akan menguntungkan dalam jangka panjang, yakni:
Menciptakan dan meningkatkan kepercayaan pelanggan, terdapat dua faktor yang akan membuat calon pelanggan membeli produk atau jasa anda. Pertama, seberapa familiar calon konsumen mendengar nama brand anda. Kedua, kepercayaan calon konsumen atas brand tersebut. Contohnya, saat anda ingin membeli air mineral ada merk yang sudah terkenal “Aqua” dibandingkan dengan merk lain yang belum familiar. Pastinya banyak yang lebih memilih Aqua bukan? karena familiar dan banyak yang sudah percaya dengan brand tersebut.
Memudahkan menjaring konsumen baru, banyak iklan dan promosi saja tidak cukup, karena hal tersebut malah membuat banyak calon konsumen bingung bukan. Karena biasanya, calon konsumen tidak akan membeli produk tersebut tanpa adanya impresi dari orang lain. Maka dari itu perlu adanya strategi tambahan dengan membangun reputasi dan impresi yang bisa diwujudkan dalam bentuk testimoni dan review, iklan yang lebih menarik, dan kehadiran di berbagai media sosial.
Meningkatkan brand equity, pengalaman dan impresi pelanggan dalam jangkan panjang dapat membentuk brand equity. Setidaknya ada empat hal yang akan berpengaruh jika brand equity meningkat, yakni harga produk bisa meningkat, meningkatnya kuantitas produk dan jasa yang ditawarkan, harga sama yang meningkat, dampak sosial ikut meluas.
Loyalitas Konsumen, produk atau jasa yang tinggi tak hanya menarik konsumen baru tapi juga bisa mempertahankan konsumen dan menjadikannya pelanggan setia. Hal yang dapat mendorong loyalitas konsumen adalah produk/jasa bisa diandalkan secara performa dan kualitas yang sesuai dengan ekspektasi pelanggan, produk dianggap memiliki kualitas yang baik (bisa dari berbagai lini produk), perkembangan sosial media yang baik, kemampuan brand membuat pelanggan senang, kemampuan brand membuat pelanggannya terinspirasi atau merasa tergerak dengan visi yang dimiliki brand.
Meningkatkan Brand Awareness
Meningkatkan brand awareness bisa sangat luas, bisa dengan membangun business model yang baik atau juga dapat membangun tim digital marketing yang kreatif. Namun setidaknya berikut beberapa cara meningkatkan brand awareness.
Freemium, secara istilah adalah gabungan dari kata free dan premium yang berarti model bisnis ini memberikan kesempatan cuma-cuma kepada pelanggan untuk mencoba layanan atau produknya secara gratis. Namun terdapat beberapa fitur ataupun hal lain yang memerlukan upgrade jika pelanggan memerlukan. Banyak contoh yang ada dipasaran saat ini, seperti Spotify, YouTube, dan lain sebagainya. Biasanya pada layanan yang gratis, perusahaan mendapat pemasukan dari iklan yang ditampilkan kepada pengguna, namun jika pengguna melakukan upgrade maka perusahaan tidak lagi mendapat dari iklan, namun dari pelanggan. Format ini sama sama menguntungkan baik bagi perusahaan maupun pelanggan.
Partnering, anda dapat bekerjasama dengan perusahaan lain dalam rangka memperkenalkan bisnis kepada calon pelanggan dari segmen pasar yang berbeda. Dari model partnering ini anda dapat saling bertukar pelanggan dengan brand lain.
Referral Programs, cara kerjanya mirip dengan promosi dari mulut ke mulut dengan mempromosikan kepada teman, saudara, keluarga, dan lain sebagainya. Dengan begitu, produk atau jasa anda bisa dikenal lebih luas. Namun perbedaannya referral program biasanya memberikan insentif ketika pengguna berhasil mengajak orang lain menggunakan produk tersebut.
Infografik, sudah jadi rahasia umum bahwa setidaknya 65% populasi dunia merupakan tipe pembelajar visual dibandingkan dengan teks. Sebuah website yang menampilkan infografik bisa mendatangkan tambahan pengunjung hingga 12%.
Review Pelanggan, 91% pengguna internet (18-34 tahun) mempercayai review online seperti halnya rekomendasi dari orang terdekat. 93% keputusan pembelian barang ikut dipengaruhi oleh review online. Untuk bisnis online yang memiliki web sendiri bisa mengintegrasikan review pelanggan dalam loyalty program. Pelanggan bisa mendapatkan poin selain berbelanja juga dapat melalui review.
Selain daripada itu, sebenernya masih banyak lagi diantaranya adalah Free content, kontes atau perlombaan di media sosial, membuat event workshop, seminar, diskusi, dan sebagainya (ini bisa berpartner dengan WeShare), membuat podcast atau chanel youtube, influencer marketing, sponsorship, merchandise, video marketing, dan sebagainya.
Indikator Brand Awareness
Untuk mengetahui brand awareness secara kuantitatif maupun kualitatif terdapat beberapa indikator.
Trafik Website, menunjukan seberapa banyak pengunjung yang tertarik dan mengikuti brand anda. Lewat jumlah trafik anda juga bisa mengetahuai konten dan produk yang manrik dan potensial untuk dipromosikan. Selain itu, anda juga dapat mengetahui demografi pelanggan anda dan dapat menyusun strategi yang tepat. Tools yang biasanya digunakan adalah Google Analytics.
Engagement di Media Sosial, engagment yang baik ditunjukan lewat jumlah follower, like, retweet, komentar, dan impresi lainnya yang terus meningkat atau paling tidak cobalah untuk tidak kehilangan followers. Anda bisa mengecek engagement sosial media (Instagram) menggunakan tools yang bernama Plank
Kata orang soal brand, kata-kata orang soal sebuah bisnis adalah cerminan dari brand awareness. Ketika ada orang berkata buruk artinya impresi negatif bisa jadi menular ke calon konsumen lain, begitupun sebaliknya. Selain memonitor, ada baiknya anda aktif untuk menanggapi apa yang dikatakan orang.
Meski cara dan indikator diatas adalah bukan hal mutlak dan lebih bersifat opini, setidaknya dapat memberikan gambaran terkait brand awareness yang tengah dibangun. Selain memantau brand awareness, akan lebih penting bagi pemilik bisnis untuk menjaga interaksi yang organik dengan calon pelanggan.